Pages

Sabtu, 05 Maret 2011

SEER --- The Genchildren

SPESIFIKASI BUKU
judul : SEER – The Genchildren
author[s] : C. Suryo Laksono [art : C.Suryo Laksono - Juan Sebastian]
isbn: 9789792343854
harga: Rp.16.500
Kategori : remaja & dewasa
penerbit: Koloni
genre : mystery,sci-fi,action,drama
Ket : vol 1-2 [ongoing]

Kisah tentang anak indigo yg d sebut sebagai “anak dewa” yang terlempar ke masa depan oleh ilmuan Indonesia yang mereka sendiri ga tau apakah itu berkah atau musibah. Salah satu dari kedua belas “anak dewa” tersebut yang dijuluki tangan bijak bernama Abi terpisah oleh sang adik mesti berkelana dari 1 negara ke negara yang lain hingga dia bertemu dengan sesama “anak dewa” lainnya yang bernama Tio.



Bisa dikatakan bahwa mereka memiliki kutukan genetis yang menyebabkan dapat berpindah tempat dan setiap manusia yang menyentuh mereka akan musnah bak pasir yang menurut istilah dalam komik ini adalah disintegrasi.

Meski sama-sama sebagai “anak dewa”, tapi masing-masing karakter [di sini udah keluar 3 “anak dewa”, tapi yang baru ada konflik it baru 2] memiliki masalah dan tujuan sendiri-sendiri bahkan mereka bisa dikatakan saling bertentangan.

Langsung aj deeh sy nilai, soal’a sy susah mendeskripsikan’a seeh…karena saking bagus’a



STORY : 9/10
Luar biasa ide’a sungguh orisinil dan asli murni banget. Apalagi jalan cerita dan alur’a terkonsep dengan baik. Penuh misteri dan membuat sy pribadi menanti kelanjutan volume berikutnya dengan penasaran. Karena disini kan diceritakan ada 12 “anak dewa”, di awal cerita aj, Abi sebagai generasi ke-10 sudah bertemu dengan “anak dewa” generasi ke-2 yang bertekad membereskan smua “anak dewa”. bentuk Humanum Salvatore yang membuat penasaran. Humanum Salvatore adalah lingkaran spt jam dg angka 1-12 yang ad bayangan 12 “anak dewa”-a

Lalu pertemuan k-2 Abi dengan Tio di suatu negeri dimana manusia bekerja utk robot n menciptakan konflik d antara mereka bedua jg bagus, aplgi ad mode baju terbaru dr panji tengkorak ala Tio.

Cerita’a sendiri meski bertema masa depan, tapi masih mengangkat budaya Indonesia dimana ada kritikan atw sindiran sosial d dlm’a, seperti ad org yg d tuduh maling ayam [ayam lhoo ayam] mpe jadi buron internasional.

sy ksh nilai 9 soal'a msh byk misteri seeh
hohohho

ART : 7.5/10
Bagi CCers penggemar gambar gambar detail nan bagus serta maknyuuss…jangan harap akan menemukan’a dsni, meski gambar’a sederhana tapi merepresentasikan muka or g Indonesia bgt dah. Hanya saja, sayangnya muka n ekspresi’a bbrp tokoh sama kek dr Abi n Tio hampir sama [yg bedain cm bntuk rmbut sm baju aj tuuh], trs jg penggambaran kkk-adik Seville ma sp it [lupa] jg sama pula dr muka mpe rambut’a [cm beda tinggi doank].

Lalu juga penggambaran setting’a jg sangat sederhana sekali, banyak ruang kosong d dlm’a, bagi penggemar gmbr detail pasti mrsa jengah, tp bgi yg sk simple simple emg g mslh. Lalu jg setting masa depan yang sangat sangat ‘kuno’ sekai. D masa depan masih ad aj yg pake unta, g begitu modern bgt kecanggihannya.

OVERALL : 9.5/10
Pokok’a g akan rugi jika CCers meluangkan waktu untuk membeli/menyewa dan membaca komik Seer in, bagus dah pokok’a n recommended sangat. Masih byk misteri n rahasia d dlm’a seperti sp aj “anak dewa” it, kekuatan masing masing “anak dewa”, mengapa milih mereka, ap alasan’a, dll dll dll.

reviewer: isriyati

1 komentar:

  1. Bukannya 'gak masalah', tapi, buat yang suka simple-simple akan sangat menikmatinya. Art-nya menurutku termasuk nilai plus (8/10 lah) karena 'kebersihan'nya, rapi, teratur, en punya penempatan karakter pada background yang bagus.

    Mungkin akan terasa mirip antara beberapa karakter. Tapi siapa yang tahu soal kakak-adik Seville yang mirip merupakan suatu kesengajaan?
    Toh mereka kakak-adik jadi justru sangat wajar kalau mereka mirip.
    En belum bisa komen lebih jauh soal ini, pengen liat karakter-karakter anak dewa yang lain, apakah mereka mirip?
    Sampai sekarang aku cuma mengasumsikan kalau kita pembaca seperti halnya orang luar yang selayaknya susah membedakan secara facial orang-orang dari negeri lain :).

    Btw, suka banget cerita yang kedua, both of the travellers are indeed unimportant!

    BalasHapus